“NKRI sudah bentuk akhir yang tidak bisa ditawar. Kita siap menghadapi mereka itu karena di belakang kita ada TNI dan POLRI sebagai pendukung penuh tegaknya NKRI,” kata Habib Luthfi dalam ceramahnya pada acara Silaturahmi Nasional antara Ulama, TNI, dan POLRI se-Indonesia di Dupan Square Pekalongan, Selasa (4/2).
Di hadapan sedikitnya 2000 tamu undangan silaturahmi, Habib Luthfi menegaskan kembali sikap umat Islam Indonesia sebagai pembela NKRI hingga mati.
"Saya harus menegaskan ulang sikap kita itu di hadapan seluruh tamu yang hadir mumpung ada ulama, TNI, POLRI, Panglima TNI Jendral Moeldoko, dan KAPOLRI Jenderal Sutarman,” tutur Habib Luthfi.
Ia mengharapkan kerja sama lebih erat unsur ulama, TNI, dan Kepolisian dalam mengawal keutuhan NKRI. Koordinasi tiga komponen ini, lanjut Habib Luthfi, menjadi jaminan keselamatan NKRI.
Sementara Ketua PC LDNU Pekalongan Hasyim Basyaeban yang turut menghadiri silaturahmi mengatakan, acara tingkat nasional yang digagas Habib Luthfi menjadi bukti kedekatan dan jaringannya yang cukup luas untuk menjaga tetap utuhnya NKRI.
“LDNU Pekalongan dalam hal ini akan berupaya sekuat tenaga mewujudkan NKRI melalui program dakwah Islam yang ramah bukan dengan cara Islam yang marah,” tandas Hasyim kepada NU Online
Di hadapan sedikitnya 2000 tamu undangan silaturahmi, Habib Luthfi menegaskan kembali sikap umat Islam Indonesia sebagai pembela NKRI hingga mati.
"Saya harus menegaskan ulang sikap kita itu di hadapan seluruh tamu yang hadir mumpung ada ulama, TNI, POLRI, Panglima TNI Jendral Moeldoko, dan KAPOLRI Jenderal Sutarman,” tutur Habib Luthfi.
Ia mengharapkan kerja sama lebih erat unsur ulama, TNI, dan Kepolisian dalam mengawal keutuhan NKRI. Koordinasi tiga komponen ini, lanjut Habib Luthfi, menjadi jaminan keselamatan NKRI.
Sementara Ketua PC LDNU Pekalongan Hasyim Basyaeban yang turut menghadiri silaturahmi mengatakan, acara tingkat nasional yang digagas Habib Luthfi menjadi bukti kedekatan dan jaringannya yang cukup luas untuk menjaga tetap utuhnya NKRI.
“LDNU Pekalongan dalam hal ini akan berupaya sekuat tenaga mewujudkan NKRI melalui program dakwah Islam yang ramah bukan dengan cara Islam yang marah,” tandas Hasyim kepada NU Online
Habib Luthfi bin Yahya menyatakan kesiapan umat Islam Indonesia menghadapi kelompok manapun yang mengubah bentuk negara Indonesia dengan bentuk lainnya. Bahkan kita bersedia berhadapan dengan mereka yang berupaya mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
SBY : SAYA BERTERIMASIH PADA HABIB LUTFI
Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara pribadi dan mewakili bangsa Indonesia menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada Habib Muhammad Luthfy bin Yahya atas prakarsa dan upaya yang telah dan akan dilakukan untuk menjaga keutuhan NKRI.
“Dengan gerakan yang dipelopori beliau Habib Luthfy, melalui Majelis Maulidurrasul seperti yang kita saksikan bersama ini, yakni menjaga persatuan dan kesatuan dan menegakkan NKRI,” katanya.
SBY menambahkan, kalau bangsa Indonesia memiliki tekad, semangat dan upaya seperti yang dicontohkan Rais Aam Jam'iyyah Ahli Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) selama ini, kita bersatu dan bekerja keras bersama membangun negeri, maka atas izin Allah SWT, Indonesia makin ke depan akan semakin maju, makin aman dan rakyatnya makin sejahtera.
Demikian dikatakan Presiden RI ke-6 saat memberikan sambutan pengarahan di hadapan puluhan ribu umat Islam yang menghadiri Majelis Maulidurrasul SAW 1435 H yang berlangsung di Gedung Kanzus Sholawat Pekalongan Rabu (5/2).
"Saya secara pribadi mengucapkan terima kasih atas komitmen dan kebulatan tekad yang dipimpin Habib Luthfy untuk seti menjaga keutuhan NKRI," ujar Presiden SBY. Dikatakan, kalau bangsa Indonesia bisa bersatu dalam keberbedaan, baik berbeda dalam beragama, suku, etnis, bahasa, akan tetapi tetap bersatu dan berikhtiyar bersama, maka tidak ada persoalan seberat apapun yang tidak bisa kita hadapi.
Kehadiran Presiden SBY di Majelis Maulidurrasul yang diprakarsai Habib Luthfy merupakan yang keduakalinya setelah yang pertama pada bulan April 2008 yang lalu, sedangkan kali ini merupakan kunjungan yang kedua dari rangkaian kunjungan kenegaraan di beberapa daerah di jalur Pantura.
Dalam kesempatan kehadiran di Kota Batik Pekalongan, Presiden dan rombongan yang menggunakan kereta api luar biasa juga menyempatkan melihat kerusakan jalan di jalur Pantura dan beberapa sentra batik di Pekalongan bersama ibu negara Ani Yudhoyono. Sementara itu, Khodimul Maulid Habib Luthfy bin Yahya mengatakan, kekuatan cinta tanah air sesungguhnya ada di pundak TNI dan Polri dan dirinya beserta seluruh jamaah siap mendukung sepenuhnya. Di hadapan Presiden SBY, Habib Luthfy mengajak kepada seluruh jamaah yang hadir untuk berjanji untuk tetap setia mempertahankan NKRI dan akan melawan sekaligus menghadapi segala kekuatan yang akan menggoyahkan NKRI.
Tampak hadir beberapa menteri kabinet Indonesia Bersatu jilid 2, yakni Mensesneg Sudi Silalahi, Mendikbud HM. Nuh, Menteri Agama H. Surya Dharma Ali, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Sosial Saleh Al Jufri, Menteri Pertanian Suswono dan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faisal Zaini. Kemudian Kapolri Jendral Polisi Sutarman, Panglima TNI Jendral TNI Moeldoko, ribuan ulama, kiai, habaib dari berbagai pelosok tanah air.
Kegiatan maulid di Kanzus Sholawat dimulai sejak pagi diisi dengan pembacaan qasidah maulid Simtud Duror, Dalailul Khoirot, jamaah Shalat Dhuhur dan puncak acara maulid dan diakhiri dengan sambutan shohibul bait, sambutan Gubernur Jawa Tengah dan sambutan pengarahan Presiden. | BACA JUGA : . |
0 komentar:
Post a Comment