Pernyataan Para Imam, Ulama
dan Mujtahid Syi’ah al-Itsna ‘Asyariyah
Mengenai Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Umar
Radliallahu ‘Anhuma.
dan Mujtahid Syi’ah al-Itsna ‘Asyariyah
Mengenai Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Umar
Radliallahu ‘Anhuma.
Kitab hadits paling shahih versi Syi’ah al-Itsna ‘Asyariyyah adalah al-Jami’ al-Kafi karya Abu Ja’far bin Ya’qub al-Kulaini ar-Razi (wafat; 328 H). Keberadaan kitab ini dikalangan mereka seperti halnya al-Jami’ as-Shahih karya Imam Bukhori dikalangan Ahlussunnah, bahkan lebih tinggi. Dalam al-jami’ al-kafi bagian akhir (Kitab ar-Raudlah:62) terdapat tulisan panjang dengan sanad sempurna dari imam ketujuh, al-Ma’shum Abi al-Hasan Musa; “Demi hidupku, sungguh Abu Bakar dan Umartelah munafik sebelumnya, menolak firman Allah dan mengejek Rasulullah beserta keluarganya. Keduanya telah kafir. Semoga laknat Allah, malaikat dan seluruh manusia menimpa mereka berdua.” Dalam kitab ar-Raudloh hal; 115 sendiri terdapat petikan perkataan Imam Syi’ah kelima, al-Imam al-Baqir perihal syaikhan; “sesungguhnya syaikhan (Abu Bakar dan Umar) meninggalkan dunia tanpa sempat bertaubat. Mereka tidak saling mengingatkan atas tindakan mereka terhadap Amirul Mukminin, Ali RA. semoga laknat Allah, malaikat dan seluruh manusia menimpa mereka.
Salah satu tokoh besar mujtahid dan muhaddits Syi’ah abad XI Hijriyyah adalah Mulla Baqir al-Majlisi yang memiliki banyak karangan dan ulama’ Syiah menyebutnya sebagai penutup para muhaddits (ahli hadis) serta memberi predikat sebagai juru bahasa agung Syi’ah (Khumeini menganjurkan kepada para pengikutnya agar mempelajari kitab-kitab al-Majlisi, seperti tertera dalam kitabnya, Kasyful Asrorhalaman 12). Al-Majlisi dalam kitab Jilaul ‘-Uyun-nya, mengutip riwayat panjang (dfalm bahasa persia) yang ia nisbatkan kepada Ali RA. Dalam riwayat tersebut Nabi Muhammad SAW bersabda,”Di neraka jahannam terdapat sebuah peti yang memenjarakan 12 orang laki-laki. Enam orang dari umat terdahulu, dan enam orang lagi dari umat sekarang. Peti itu itu terdapat di dalam sumur neraka yang telah ditutup dengan batu. Ketika Allah hendak menyalakan neraka jahannam, dia memerintahkan agar batu yang menutup sumur tersebut diangkat. Akibat dari api yang keluar dari batu menyalalah neraka jahannam.”(Ar-razi berkata).”Saya bertanya kepada Imam,”Siapakah keduabelas orang yang dipenjara didalam sumur itu?” “Enam orang dari umat terdahulu, yaitu Qobil, Namrud, Fir’aun, pembunuh unta Nabi Sholeh Asdan dua orang Bani Israol yang telah mengganti agama Nabi Musa dan Nabi Isa dan menyesatkan umat mereka sepeninggal mereka berdua. Adapun enam orang dari umat sekarang adalah Dajjal, Abu Bakar, Umar, Aby ‘ubaidah bin al-Jarroh, Salim maula Hudzaifah dan Sa’id bin al-Ash,”jawabnya.
Sesungguhnya Al-Majlisi menuturkan riwayat “peti neraka”yang memenjarakan12 orang laki-laki, diantaranya- ma’adzallah, as-syaikhani.Ia juga menyebutkan riwayat tersebut dalam kitab keduanya, haqul yaqin halaman 502. sedangkan dalam jila’ul ‘Uyun, al-Majalisi meyebut riwayat lain mengenai syaikhani yang ia nisbatkan pada Sayyidah Fatimah RA, bahwasanya Fatimah berkata, “Dua orang laki-laki Badui yang tidak pernah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya adalah Abu bakar dan Umar”. Al-Majalisi juga menyebutkan riwayat ini (perkataan Fatimah) dalam kitab Haqqul yaqin seperti halnya ia menulis dalam jilaul ‘uyun halaman 45 mengenai Umar RA sebagai berikut,”Tidak ada alasan bagi orang yang memiliki pemahaman untuk ragu terhadap kekufuran Umar.Semoga Allah melaknat Umar dan orang-orang yang menganggap dia muslim serta orang-orang yang bimbang dalam mengkufurkannya.”kitab-kitab Al-majalisi’ seperti Jila’ul ‘uyun, Haqqul yaqin, zadul ma’ad, Hayatul qulub dan yang lainnya sarat dengan ratusan ungkapan-ungkapan beracun dan menyengat mengenai Abu Bakar dan Umar RA. Mengutip seluruh ungkapan tersebut dalam kitab ini akan menyebabkan fokus pembahasan menjadi panjang. Oleh karena itu, kami cukupkan dengan mengutip riwayat dari Haqqul yaqin yang di kutip al-majlisi dari kitab al-Ikhtishash karya Syaikh Mufid, dari Imam Ja’far as-Sadiq, dari Ali RA.
Harap dimengerti, sesungguhnya kedudukan Syaikh Mufid dikalangan Syi’ah berada dalam keyakinan mereka; bahwa Imam keduabelas yang gaib (al-mahdi) mengadakan hubungan surat menyurat dengannya setelah menghilang di goa dan setelah berakhirnya masa vakum”al-ghaibah as-sughra”(“menghilang sebentar”). Surat-surat tersebut sampai kepada Syaikh Mufid melalui jalan gaib. Surat-surat dapat di temukan dalam kitab Ihtijaju at-thabrasi yang dijadikan acuan olah Syi’ah. Surat-surat tersebut menunjukan bahwa Syi’ah Mufid adalah salah satu mujtahid eksklusip di mata al-Imam.[1]
Karena posisi Syaikh Mufid yang demikian, maka riwayat tersebut dikategorikan sebagai salah satu riwayat-riwayat yang paling terpercaya versi Syi’ah. Oleh karena itu kami kutipkan riwayat tersebut disini untuk memenuhi kebutuhan yang melegakan hati, meskipun panjang, dan isinya sungguh teramat kotor serta melukai perasaan. Tetapi mengutip suatu kekufuran tidak mengakibatkan kekufuran.
Mulla Baqir al-Majlisi (dalam Hayatul Qulub) berkata,”Syaikh Mufid meriwayatkan dari Ja’far as-Saddiq, dari amirul mu’minin Ali AS; Ali berkata,”Pada suatu hari aku pergi keluar kota Kufah dan Qanbar (pelayan) berjalan di depanku. Lalu mendadak Iblis tampak di depanku, akupun berkata, “Duh, betapa sesat dan celakanya engkau!”jawab Iblis,”Wahai Amirul mu’minin, mengapa engkau berkata seperti itu? Demi Allah akan aku ceritakan kepadamu pembicaraan yang berlangsung antara aku san Allah tanpa ada orang ketiga diantara kami berdua ketika Allah menurunkanku dari langit menuju bumi akibat kesalahan yang aku perbuat. Ketika sampai di langit yang keempat, aku berkata,”Wahai tuhanku, rajaku dan junjunganku, aku tidak menyakini bahwa engkau telah menciptakan makhluk yang lebih celaka dan lebih sial daripada aku. Lalu Allah memberi wahyu kepadaku, Sesugguhnya Aku telah menciptakan makhluk yang lebih celaka dan lebih sial dari padan kamu. Pergilah engkau kepada Malaikat penjaga Nerka Jahanam agar ia memperlihatkan kepadamu rupa dan tempat makhluk tersebut!” Aku lalu pergi menemui Malaikat penjaga neraka jahannam.”Sesungguhnya Allah menyampaikan salam untukmu dan menyuruhmu untuk memperlihatkan kepadaku manusia yang lebih celaka dan lebih sial itu,”kataku
Malaikat lalu memegangku menuju kedekat jahannam yang di atasnya terdapat tutup. Tutup itu kemudian di angkatnya sehingga keluarlah api hitam yang membuatku takut akan menelan kami berdua. Penjaga jahannam berkata kepada api tersebut,”Diamlah kau!” Api pun lalu menjadi dlam. Lalu malaikat memegangku kembali utuk menuju jahannam lapis kedua. Dari lapis kedua tersebut keluarlah api yang lebih panas dan lebih hitam dari lapisan pertama.” Diamlah kau !”suruh malaikat, lalu api pun menjadi diam.
Begitulah, setiap malaikat memegangku menuju satu lapisan jahannam, keluarlah api yang lebih panas san lebih hitam dari lapisan sebelumnya. Sampai akhirnya aku di bawa menuju lapisan ketujuh dari jahannam. Dari lapisan tersebut keluarlah api yang kusangka akan membakarku dan malaikat penjaga serta membakar dan mematikan seluruh ciptaan Allah.Akupuin lalu meletakantanganku menutupi kedua mataku karena merasa takut. Dengan memejamkan mata aku berkata kepada penjaga jahanam,”Suruhlah api itu untak mendingin dan diam, bila tidak niscaya aku akan mati.” Sesungguhnya engkau tidak akan mati hingga datang ajal yang telah dijadikan Allah untukmu”,jawab malaikat.(Ajal iblis beradadalam pengetahuan Allah).
Kemudian iblis itu berkata,”Aku melihat di neraka jahanam lapis ketujuh dua orang laki-laki yang leher mereka dikalungi rantai api dan di gantung dalam posisi di balik. Sedangkan di atas kepala mereka berdiri dua kelompok yang tangan merka memegang gada api. Aku bertanya ,”Hai penjaga jahanam, siapakah dua orang laki-laki ini?”Malaikat balik bertanya,” apakah engkau tidak membaca tulisan yang tertera diatas ‘arsy?”Iblis menjawab,” Ya, saya melihat tulisan itu. Sesungguhnya, ddua rlbu tahun sebelum menciptakan dunia atau sebelum menciptakan Nabi Adam, Allah telah menulis:
لا إله إلا أنت محمد رسول الله أيدته ونصرته بعليّ
Artinya: “Tiada tuhan selain Allah, Muhamad utusan Allah. Aku beri kekuatandan pertolongan kepada Muhamad lewat Ali “.Dua orang ini(yang di kalungi dengan api dan di pukuli dengan gada api)musuh dan orang yang berbuat dhalim kepada Ali.
Penulis mohon maaf kepada ulama’ Syari’ah dan para mufti agung atas penyajian ungkapan-ungkapan kotor seperti di atas dan riwayat-riwayat yang menyakitkan dan melukai perasaan perihal syaikhani. Ungkapan-ungkapan yang bisa membuat mereka sangat sakit dan galau jika membacanya. Penulis sendiri membaca ungkapan-ungkapan tersebut dari kitab-kitab mereka (Syi’ah) dengan menanggung rasa sakit yang tidak terperikan. Dan saya (penulis) menulis ungkapan-ungkapan tersebut dengan pena saya kendatipun sangat benci dengan ungkapan-ungkapan tersebut. Ungkapan-ungkapan tersebut sengaja disajikan agar tampak gamblang di mata ulama substansi madzhab, aqidah dan jalan yang di tempuh Syi’ah al-Istna ‘Asyariyah.
Sebenarnya apa yang saya sajikan di sini hanyakah contoh sederhana. Barang siapaingin memperoleh tambahan dari ungkapan-ungkapan yang kotor dan menyakikan semacam ini, hendaklah membaca kitab saya, ats-Tsauroh Al-Iraniyah wa al-Khumaini wa as-Syi’ah halaman 195-219. Isinya saya kutip dari karangan-karangan al-Majlisi , orang yang di anggap sebagai juru bahasa agung Syi’ah, orang yang membuat Khumaini menganjurkan kepada para pengikutnya untuk membaca tulisan-tulisanny. Khumaini sendiri menampakan kepercayaan kepadanya. Cobalah lihat kitab Khumaini Kasyful asror halaman 121. Dan nanti saya akan menyebutkan salah seorang tokoh besar mujtahid Syiah di Pakistan.
Salah satu tokoh besar mujtahid dan muhaddits Syi’ah abad XI Hijriyyah adalah Mulla Baqir al-Majlisi yang memiliki banyak karangan dan ulama’ Syiah menyebutnya sebagai penutup para muhaddits (ahli hadis) serta memberi predikat sebagai juru bahasa agung Syi’ah (Khumeini menganjurkan kepada para pengikutnya agar mempelajari kitab-kitab al-Majlisi, seperti tertera dalam kitabnya, Kasyful Asrorhalaman 12). Al-Majlisi dalam kitab Jilaul ‘-Uyun-nya, mengutip riwayat panjang (dfalm bahasa persia) yang ia nisbatkan kepada Ali RA. Dalam riwayat tersebut Nabi Muhammad SAW bersabda,”Di neraka jahannam terdapat sebuah peti yang memenjarakan 12 orang laki-laki. Enam orang dari umat terdahulu, dan enam orang lagi dari umat sekarang. Peti itu itu terdapat di dalam sumur neraka yang telah ditutup dengan batu. Ketika Allah hendak menyalakan neraka jahannam, dia memerintahkan agar batu yang menutup sumur tersebut diangkat. Akibat dari api yang keluar dari batu menyalalah neraka jahannam.”(Ar-razi berkata).”Saya bertanya kepada Imam,”Siapakah keduabelas orang yang dipenjara didalam sumur itu?” “Enam orang dari umat terdahulu, yaitu Qobil, Namrud, Fir’aun, pembunuh unta Nabi Sholeh Asdan dua orang Bani Israol yang telah mengganti agama Nabi Musa dan Nabi Isa dan menyesatkan umat mereka sepeninggal mereka berdua. Adapun enam orang dari umat sekarang adalah Dajjal, Abu Bakar, Umar, Aby ‘ubaidah bin al-Jarroh, Salim maula Hudzaifah dan Sa’id bin al-Ash,”jawabnya.
Sesungguhnya Al-Majlisi menuturkan riwayat “peti neraka”yang memenjarakan12 orang laki-laki, diantaranya- ma’adzallah, as-syaikhani.Ia juga menyebutkan riwayat tersebut dalam kitab keduanya, haqul yaqin halaman 502. sedangkan dalam jila’ul ‘Uyun, al-Majalisi meyebut riwayat lain mengenai syaikhani yang ia nisbatkan pada Sayyidah Fatimah RA, bahwasanya Fatimah berkata, “Dua orang laki-laki Badui yang tidak pernah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya adalah Abu bakar dan Umar”. Al-Majalisi juga menyebutkan riwayat ini (perkataan Fatimah) dalam kitab Haqqul yaqin seperti halnya ia menulis dalam jilaul ‘uyun halaman 45 mengenai Umar RA sebagai berikut,”Tidak ada alasan bagi orang yang memiliki pemahaman untuk ragu terhadap kekufuran Umar.Semoga Allah melaknat Umar dan orang-orang yang menganggap dia muslim serta orang-orang yang bimbang dalam mengkufurkannya.”kitab-kitab Al-majalisi’ seperti Jila’ul ‘uyun, Haqqul yaqin, zadul ma’ad, Hayatul qulub dan yang lainnya sarat dengan ratusan ungkapan-ungkapan beracun dan menyengat mengenai Abu Bakar dan Umar RA. Mengutip seluruh ungkapan tersebut dalam kitab ini akan menyebabkan fokus pembahasan menjadi panjang. Oleh karena itu, kami cukupkan dengan mengutip riwayat dari Haqqul yaqin yang di kutip al-majlisi dari kitab al-Ikhtishash karya Syaikh Mufid, dari Imam Ja’far as-Sadiq, dari Ali RA.
Harap dimengerti, sesungguhnya kedudukan Syaikh Mufid dikalangan Syi’ah berada dalam keyakinan mereka; bahwa Imam keduabelas yang gaib (al-mahdi) mengadakan hubungan surat menyurat dengannya setelah menghilang di goa dan setelah berakhirnya masa vakum”al-ghaibah as-sughra”(“menghilang sebentar”). Surat-surat tersebut sampai kepada Syaikh Mufid melalui jalan gaib. Surat-surat dapat di temukan dalam kitab Ihtijaju at-thabrasi yang dijadikan acuan olah Syi’ah. Surat-surat tersebut menunjukan bahwa Syi’ah Mufid adalah salah satu mujtahid eksklusip di mata al-Imam.[1]
Karena posisi Syaikh Mufid yang demikian, maka riwayat tersebut dikategorikan sebagai salah satu riwayat-riwayat yang paling terpercaya versi Syi’ah. Oleh karena itu kami kutipkan riwayat tersebut disini untuk memenuhi kebutuhan yang melegakan hati, meskipun panjang, dan isinya sungguh teramat kotor serta melukai perasaan. Tetapi mengutip suatu kekufuran tidak mengakibatkan kekufuran.
Mulla Baqir al-Majlisi (dalam Hayatul Qulub) berkata,”Syaikh Mufid meriwayatkan dari Ja’far as-Saddiq, dari amirul mu’minin Ali AS; Ali berkata,”Pada suatu hari aku pergi keluar kota Kufah dan Qanbar (pelayan) berjalan di depanku. Lalu mendadak Iblis tampak di depanku, akupun berkata, “Duh, betapa sesat dan celakanya engkau!”jawab Iblis,”Wahai Amirul mu’minin, mengapa engkau berkata seperti itu? Demi Allah akan aku ceritakan kepadamu pembicaraan yang berlangsung antara aku san Allah tanpa ada orang ketiga diantara kami berdua ketika Allah menurunkanku dari langit menuju bumi akibat kesalahan yang aku perbuat. Ketika sampai di langit yang keempat, aku berkata,”Wahai tuhanku, rajaku dan junjunganku, aku tidak menyakini bahwa engkau telah menciptakan makhluk yang lebih celaka dan lebih sial daripada aku. Lalu Allah memberi wahyu kepadaku, Sesugguhnya Aku telah menciptakan makhluk yang lebih celaka dan lebih sial dari padan kamu. Pergilah engkau kepada Malaikat penjaga Nerka Jahanam agar ia memperlihatkan kepadamu rupa dan tempat makhluk tersebut!” Aku lalu pergi menemui Malaikat penjaga neraka jahannam.”Sesungguhnya Allah menyampaikan salam untukmu dan menyuruhmu untuk memperlihatkan kepadaku manusia yang lebih celaka dan lebih sial itu,”kataku
Malaikat lalu memegangku menuju kedekat jahannam yang di atasnya terdapat tutup. Tutup itu kemudian di angkatnya sehingga keluarlah api hitam yang membuatku takut akan menelan kami berdua. Penjaga jahannam berkata kepada api tersebut,”Diamlah kau!” Api pun lalu menjadi dlam. Lalu malaikat memegangku kembali utuk menuju jahannam lapis kedua. Dari lapis kedua tersebut keluarlah api yang lebih panas dan lebih hitam dari lapisan pertama.” Diamlah kau !”suruh malaikat, lalu api pun menjadi diam.
Begitulah, setiap malaikat memegangku menuju satu lapisan jahannam, keluarlah api yang lebih panas san lebih hitam dari lapisan sebelumnya. Sampai akhirnya aku di bawa menuju lapisan ketujuh dari jahannam. Dari lapisan tersebut keluarlah api yang kusangka akan membakarku dan malaikat penjaga serta membakar dan mematikan seluruh ciptaan Allah.Akupuin lalu meletakantanganku menutupi kedua mataku karena merasa takut. Dengan memejamkan mata aku berkata kepada penjaga jahanam,”Suruhlah api itu untak mendingin dan diam, bila tidak niscaya aku akan mati.” Sesungguhnya engkau tidak akan mati hingga datang ajal yang telah dijadikan Allah untukmu”,jawab malaikat.(Ajal iblis beradadalam pengetahuan Allah).
Kemudian iblis itu berkata,”Aku melihat di neraka jahanam lapis ketujuh dua orang laki-laki yang leher mereka dikalungi rantai api dan di gantung dalam posisi di balik. Sedangkan di atas kepala mereka berdiri dua kelompok yang tangan merka memegang gada api. Aku bertanya ,”Hai penjaga jahanam, siapakah dua orang laki-laki ini?”Malaikat balik bertanya,” apakah engkau tidak membaca tulisan yang tertera diatas ‘arsy?”Iblis menjawab,” Ya, saya melihat tulisan itu. Sesungguhnya, ddua rlbu tahun sebelum menciptakan dunia atau sebelum menciptakan Nabi Adam, Allah telah menulis:
لا إله إلا أنت محمد رسول الله أيدته ونصرته بعليّ
Artinya: “Tiada tuhan selain Allah, Muhamad utusan Allah. Aku beri kekuatandan pertolongan kepada Muhamad lewat Ali “.Dua orang ini(yang di kalungi dengan api dan di pukuli dengan gada api)musuh dan orang yang berbuat dhalim kepada Ali.
Penulis mohon maaf kepada ulama’ Syari’ah dan para mufti agung atas penyajian ungkapan-ungkapan kotor seperti di atas dan riwayat-riwayat yang menyakitkan dan melukai perasaan perihal syaikhani. Ungkapan-ungkapan yang bisa membuat mereka sangat sakit dan galau jika membacanya. Penulis sendiri membaca ungkapan-ungkapan tersebut dari kitab-kitab mereka (Syi’ah) dengan menanggung rasa sakit yang tidak terperikan. Dan saya (penulis) menulis ungkapan-ungkapan tersebut dengan pena saya kendatipun sangat benci dengan ungkapan-ungkapan tersebut. Ungkapan-ungkapan tersebut sengaja disajikan agar tampak gamblang di mata ulama substansi madzhab, aqidah dan jalan yang di tempuh Syi’ah al-Istna ‘Asyariyah.
Sebenarnya apa yang saya sajikan di sini hanyakah contoh sederhana. Barang siapaingin memperoleh tambahan dari ungkapan-ungkapan yang kotor dan menyakikan semacam ini, hendaklah membaca kitab saya, ats-Tsauroh Al-Iraniyah wa al-Khumaini wa as-Syi’ah halaman 195-219. Isinya saya kutip dari karangan-karangan al-Majlisi , orang yang di anggap sebagai juru bahasa agung Syi’ah, orang yang membuat Khumaini menganjurkan kepada para pengikutnya untuk membaca tulisan-tulisanny. Khumaini sendiri menampakan kepercayaan kepadanya. Cobalah lihat kitab Khumaini Kasyful asror halaman 121. Dan nanti saya akan menyebutkan salah seorang tokoh besar mujtahid Syiah di Pakistan.
[1] . Apa yang kami sebutkan dari imam yang gaib dan surat-suratnya kepada Syaikh Mufid adalah menurut klai Syi’ah. Adapun menurut kita (Ahlussunnah) sosok imam gaib adalah figur fiktif. Lihat rincian kitab saya ats-tsaurah hal. 168-176.
Surat-surat yang di klaim Syi’ah dapat di cek dalam kitab Ihtijaju at- Thabrasi:II\322-325 terbitan an-Najf al Asyraf. Sosok Syaikh Mufid seakan-akan merupakan figur tertinggi setelah imam ma’sum dalam dunia Syiah.
0 komentar:
Post a Comment