20.4.11

PROFESIONALISME DALAM ISLAM



وَمَاخَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُوْنِ

“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. Al-Dzariyyat: 56).

Ayat di atas menegaskan bahwa manusia adalah makhluk berketuhanan sekaligus makhluk sosial (zoon politicon).

Ajaran Islam sebagai agama universal sangat kaya akan pesan-pesan yang mendidik bagi muslim untuk menjadi umat terbaik, menjadi khalifa, sebagai pendorong kepada setiap muslim untuk berbuat dan bekerja secara profesional, yakni bekerja dengan benar, optimal, jujur, disiplin dan tekun.

Akhlak Islami yang di ajarkan oleh Nabiyullah Muhammad SAW, memiliki sifat-sifat yang dapat dijadikan landasan bagi pengembangan profesionalisme. Ini dapat dilihat pada sifat-sifat akhlak Nabi sebagai berikut:

1. Sifat Kejujuran (Shiddiq)
Kejujuran menjadi salah satu dasar yang paling penting untuk membangun profesionalisme. Hampir semua bentuk usaha yang dikerjakan bersama menjadi hancur, karena hilangnya kejujuran. Oleh karena itu kejujuran menjadi sifat wajib bagi Rasulullah SAW. Dan sifat ini pula yang selalu di ajarkan oleh Islam melalui Al-Qur’an dan sunah Nabi.

2. Sifat Tanggung Jawab (Amanah)
كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ
Artinya: “Tiap-tiap diri bertanggungjawab atas apa yang telahdiperbuatnya” 

Perbuatan individu itu merupakan suatu gerakan yang dilakukan seorang pada waktu, tempat dan kondisi-kondisi tertentu yang mungkin bisa meninggalkan bekas atau pengaruh pada orang lain. Oleh sebab itu apakah tanggung jawab seseorang terbatas pada amalannya saja ataukah bisa melewati batas waktu yang tak terbatas bila akibat dan pengaruh amalannya itu masih terus berlangsung mungkin sampai setelah dia meninggal ?
Seorang yang cerdas selayaknya merenungi hal ini sehingga tidak meremehkan perbuatan baik sekecil apapun dan tidak gegabah berbuat dosa walau sekecil biji sawi. Mengapa demikian ? Boleh jadi perbuatan baik atau jahat itu mula-mula amat kecil ketika dilakukan, akan tetapi bila pengaruh dan akibatnya terus berlangsung lama, bisa jadi akan amat besar pahala atau dosanya.

Jadi Sikap bertanggung jawab juga merupakan sifat akhlak yang sangat diperlukan untuk membangun profesionalisme, sekecil apapun amal perbuatan kita harus benar-benar kita perhatikan.

3. Sifat Komunikatif (Tabligh)
Salah satu ciri profesional adalah sikap komunikatif dan transparan. Dengan sifat komunikatif, seorang penanggung jawab suatu pekerjaan akan dapat menjalin kerjasama dengan orang lain lebih lancar. Sementara dengan sifat transparan, kepemimpinan di akses semua pihak, tidak ada kecurigaan, sehingga semua masyarakat anggotanya dan rekan kerjasamanya akan memberikan apresiasi yang tinggi kepada kepemimpinannya.

4. Sifat Cerdas (Fathonah)
Dengan kecerdasannya seorang profesional akan dapat melihat peluang dan menangkap peluang dengan cepat dan tepat. Dalam sebuah organisasi, kepemimpinan yang cerdas akan cepat dan tepat dalam memahami problematika yang ada di lembaganya.

Disamping itu, masih terdapat pula nilai-nilai Islam yang dapat mendasari pengembangan profesionalisme, yaitu:

1. Bersikap Positif dan Berfikir Positif (Husnudhon)
Berpikir positif akan mendorong setiap orang melaksanakan tugas-tugasnya lebih baik. Hal ini disebabkan dengan bersikap dan berfikir positif mendorong seseorang untuk berfikir jernih dalam menghadapi setiap masalah. Husnudhon tersebut, tidak saja ditujukan kepada sesama kawan dalam bekerja, tetapi yang paling utama adalah bersikap dan berfikir positif kepada Allah SWT.

2. Memperbanyak Shilaturahhim
Dalam Islam kebiasaan shilaturrahim merupakan bagian dari tanda-tanda keimanan. Namun dalam dunia profesi, shilaturahhim sering dijumpai dalam bentuk tradisi lobi. Dalam tradisi ini akan terjadi saling belajar.

3. Disiplin Waktu dan Menepati Janji
Begitu pentingnya disiplin waktu, Al-Qur’an menegaskan makna waktu bagi kehidupan manusia dalam surat Al-Ashr, yang diawali dengan sumpah ”Demi Waktu”. Begitu juga menepati janji, Al-Qur’an menegaskan hal tersebut dalam ayat pertama Al-Maidah,


يَآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا أَوْفُوا بِالْعُقُوْدِ

“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu ... (Al-Maaidah: 01).

Yang dimaksud “aqad-aqad” adalah “janji-janji” sesama manusia.

4. Bertindak Efektif dan Efisien
Bertindak efektif artinya merencanakan, mengerjakan dan mengevaluasi sebuah kegitan dengan tepat sasaran. Sedangkan efisien adalah penggunaan fasilitas kerja dengan cukup, tidak boros, dan memenuhi sasaran, juga melakukan sesuatu yang memang diperlukan dan berguna. Islam sangat menganjurkan sikap efektif dan efesien.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Islam adalah agama yang menekankan arti penting amal dan kerja. Islam mengajarkan bahwa kerja kerja harus dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Bahwa pekerjaan itu harus dilakukan berdasarkan kesadaran dan pengetahuan yang memadai. Sebagaimana firman Allah SWT:


وَلاَ تَقْفُ مَالَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْؤُلاً

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya.” (QS. Al-Isra: 36).

2. Pekerjaan harus dilakukan berdasarkan keahlian. Seperti sabda Nabi :

إِذَا وُسِدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ

“Apabila suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancuran.” (Hadist Bukhari).

3. Berorientasi kepada mutu dan hasil yang baik.
Dalam Islam, amal, dan kerja harus dilakukan dalam bentuk yang shalih. Sehingga makna amal shalih dapat dipahami sebagai kerja sesuai standar mutu, baik mutu dihadapan Allah maupun dihadapan manusia rekanan kerjanya.

4. Pekerjaan itu senantiasa diawasi oleh Allah, Rasulullah, dan masyarakatnya, oleh karena itu harus dilaksanakan dengan penuh tanggunga jawab.

5. Pekerjaan dilakukan dengan semangat dan profesionalisme yang tinggi


Makalah Selapanan Rutin, 4  R.Tsani 1432 H/09 Maret 2011

2 komentar:

reza aconk said...

blog yng anda miliki bgus>>>
ya biarpun saya baru mulai ngeblog!!1

saya hanya blogwalking>>>
jika berniat liat blog saya kunjungin balik ya???

Unknown said...

artikelnya bagus, sayang bacanya bikin mata sakit, teks coba pakai warna hitam saja, terima kasih..

Post a Comment

 
oleh Ahadan blog | Bloggerized by Ahadan | ahdan