21.1.14

As-Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki Sejarah Kitab Mafahim Yajibu An Tushahhah

kitab Mafahim Dalam kehidupannya, As-Sayyid Muhammad bin Alawi al- Maliki pernah mengalami berbagai cobaan hidup. Pada tahun 80-an terjadi perselisihan besar antara beliau dan beberapa ulama Wahabi. Beliau dituduh menyebarkan bid'ah dan khurafat. Beliau kemudian dikucilkan hingga pernah mengungsi di Madinah selama bulan Ramadhan.

Persoalan itu kemudian meruncing, tetapi bisa dicari jalan tengah dengan melakukan klarifikasi. Waktu itu beliau berargumen dengan kuat saat berhadapan ulama yang juga mantan hakim agung Arab Saudi, Syaikh Sulaiman Al Mani'. Dialog itu direkomendasikan oleh Syaikh Abdul bin Baz, yang dikenal sebagai mufthi Kerajaan Arab Saudi waktu itu. Syaikh bin Baz sangat berseberangan dengan beliau.

Syaikh Al Mani' kemudian menerbitkan dialognya itu dalam bentuk buku yang diberi judul Hiwar ma'al Maliki liraddi mungkaratihi wa dhalalatih (dialog dengan Maliki untuk Menolak Kemungkaran dan Kesesatannya). Syaikh Sholeh bin Abdul Aziz al-Syaikh kemudian juga menerbitkan buku yang berjudul Hadzihi Mafahimuna (inilah pemahaman kami) yang menghantam pemikiran beliau. As-Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki tak tinggal diam. Beliau juga menerbitkan buku yang tak kalah hebat dan populernya, dengan judul Mafahim Yajibu An Tushahhah (Pemahaman- pemahaman yang Harus Diluruskan). Ini kemudian menjadi buku andalannya dalam mempertahankan pluraritas aliran di Tanah Suci Makkah. Beliau didukung sejumlah ulama dimasanya yang sejalan.

Karakter Pendidikan Abuya As-Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki dengan beliau. Pada karya itu diantara pembahasannya beliau justru mengusung pemikiran asli Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, pendiri aliran Wahabi, yang ternyata banyak disalah artikan oleh ulama-ulama pengikutnya.

Kedudukan Kitab "Mafahim Yajibu An Tushahhah" Mafahim Yajibu An Tushahhah (pemahaman-pemahaman yang harus diluruskan) adalah salah satu karya as-Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki yang monumental dan bersinar layaknya kemilau mutiara.

Melalui kitab ini beliau membuktikan kesalahan doktrin- doktrin kaum wahabi dengan menggunakan dalil-dalil yang qoth'I (pasti) serta argomentasi yang benar dan rasional. Mafahim Yajibu An Tushahhah membuka wawasan baru yang baru tentang hal-hal yang selama ini masih menjadi polemik dikalangan sebagian umat islam. Perbedaan pemahaman tentang masalah bid'ah, syafaat, tasawuf, dan tawasul, misalnya, tidak jarang meninggalkan menimbulkan pertentangan, permusuhan, bahkan saling mengkafirkan. Kitab ini telah mendapat sambutan tidak kurang dari empat puluh ulama dunia. Karya beliau yang satu ini memang diakui sebagai karya ilmiyah yang dapat dijadikan hujjah (alasan), burhan (dalil), dan bukti ajaran Islam yang benar.

Dalam karyanya itu beliau meletakkan berbagai permasalahan secara proporsional dan menjahui sikap berlebihan. Sehingga siapapun yang membaca dan mengkaji kitab ini niscaya dia akan menemukan kebenarannya di dalamnya. Beliau mejelaskan beberapa permasalahan dengan keterangan yang jelas tidak berbelit-belit, teliti, cermat dan amanah. Menunjukkan ketinggian ilmu dan intelektualitasnya. Beliau telah menunjukkan pendapat yang benar mengenahi paham-paham yang keliru dengan gaya tutur kata yang bijaksana dan penuh ksatria. Begitu mulyanya, beliau tidak menjerumuskan dirinya pada tradisi caci maki kepada para penentangnya. Tujuan beliau tidak lain adalah untuk menunjukkan kebenaran dan memberikan kesadaran kepada mereka yang ingkar dan menentang.  Dalam kitabnya ini, beliau menjelaskan apa yang diakui rumit oleh banyak orang. Beliau juga membahas secara jelas berbagai permasalahan yang membuat banyak orang linglung karenanya. Kitab ini bagaikan suatu kontrak atau kesepakatan istimewa yang ditulis pada suatu kitab yang terbaik di kalangan Ahlu Sunnaah wal Jama‟ah, baik yang ditulis pada masa lampau maupun masa sekarang (modern); baik tulisan yang berupa prosa maupun syair (puisi). Buku ini betul-betul diakui sebagai karya istimewa dalam bidangnya, dan dapat memenuhi kebetulan para ulama dan pencari ilmu, selain memang sejalan dengan akidah Ahlussunnah wal Jama‟ah yang wajib diyakini.

Dengan kitabnya ini beliau telah nyata memberikan sumbangsih yang besar pada agama Islam dan kaum muslimin. Menampakkan kebenaran sebagai suatu kebenaran yang sangat jelas tidak samar, menghilangkan berbagai keraguan dan polemik dan meluruskan pemahaman yang selama ini dianggap perlu untuk diperhatikan. Pembahasan di dalamnya beraneka ragam dengan judul berbeda pada setiap bab yang akan dibahas. Semuanya begitu berarti dan sangat bermanfaat bagi kaum muslimin di zaman ini. Apa keistimewaan karya yang mendapatkan sambutan dari ulama-ulama besar dunia ini? Mengapa pada umumnya mereka menilainya sebagai karya yang paling bermutu di bidangnya? Pertama,karena kajian yang dilakukan ulama besar ini didasarkan pada dalil al-Qur‟an dan Hadits yang dapat dipertanggungjawabkan; juga dilandasi dalil-dalil „aqli yang benar. Kedua, karena dalam penelaahannya penulis mencoba menggabungkan pendekatan ulama salaf dan ulama khalaf. Dengan pendekatan seperti itu, beliau berhasil menjelaskan berbagai hal yang sebelumnya dianggap rumit oleh banyak orang.

Ketiga,karena karya ini kental dengan semangat penulisnya dalam menegakkan Ukhuwah Islamiyah. Menurutnya, Ukhuwah Islamiyah harus dipelihara tanpa menghilangkan sikap kritis dan dialogis terhadap pemikiran yang lain. Beliau mendesak para ulama untuk bertoleransi terhadap yang lain dalam hal-hal yang menjadi medan ijtihad. Beliau menganjurkan segenap umat Islam, terutama para ulamanya, agar bersatu padu membentuk suatu barisan yang kokoh untuk menghadapi orang-orang yang bercita-cita menghancurkan Islam dan melenyapkan pemeluknya dari muka bumi. Dalam konteks ini, beliau juga mengajak setiap Muslim untuk menghindari sikap mudah menjatuhkan penilaian terhadap sesama muslim dengan gelaran bid‟ah, musyrik, kafir dan sebutan-sebutan lainnya yang tidak bisa dengan mudah dituduhkan. Maka tepatlah kiranya jika dikatakan bahwa kitab mulia ini tergolong karya tulis yang paling baik dan bermutu dibidangnya pada masa ini.

sumber ; buku karakteristik-pendidikan-abuya-sayyid-muhammad-alawi-al-maliki karangan mbah najih






0 komentar:

Post a Comment

 
oleh Ahadan blog | Bloggerized by Ahadan | ahdan