Alam di jagad raya ini dibagi menjadi dua bagian.  Yaitu, alam Mulki dan alam Malakut. Alam mulki yaitu alam yang bisa  dilihat oleh manusia dengan kasyaf mata. Sehingga, dalam permasalahan  ini orang yang beragama Islam atau pun orang kafir itu bisa menembus dan  menjamahnya. Allah berfirman : 
أَلَمْ  تَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا  لَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ (107 
"Tiadakah  kamu mengetahui bahwa kerajaan langit dan bumi adalah kepunyaan Allah?  dan tiada bagimu selain Allah seorang pelindung maupun seorang  penolong." (QS. Al-Baqarah : 107) 
Mengenai  tentang bentuk alam Mulki, bahasannya sangat luas. Tidak hanya  terkhusus dengan alam dunia, tetapi keluar dari planet tercinta ini. Di  bumi dan langit merupakan alam Mulki yang dinikmati mata selagi masih  bisa berfungsi. Dan kebanyakan orang-orang yang menemukan konsep tentang  ilmu alam Mulki adalah orang yang bukan Islam. Seperti ilmu Falaq,  kebanyakan orang yang ahli di dalamnya adalah orang kafir, seperti  bangsa Inggris yang pintar terhadap bidang astronomi sejak awal dekade.  Sehingga, dalam permasalahan ini dahulu Mbah Zubair Dahlan mempunyai  sebuah keinginan untuk mengaji dan pintar dalam ilmu Falaq. Tapi,  sayangnnya ilmu ini tidak ilmiah. 
Bumi  yang kita tempati ini merupakan bagian dari alam Mulki yang diciptakan  untuk makhluk Allah yang namanya manusia (Nabi Adam dan keturunannya).  Nabi Adam dijadikan Allah sebagai khalifah untuk memakmurkan dunia  dengan aturan-aturan yang diatur oleh Allah. Allah berfirman : 
وَإِذْ  قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً  قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ  وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا  لَا تَعْلَمُونَ (30 
"Ingatlah  ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak  menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa  Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat  kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa  bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:  "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS.  Al-Baqarah : 30). 
Karena  bumi adalah tempat makhluk Allah yang mulia (Nabi Adam dan  keturunannya), maka proses dalam penciptaannya juga lama apabila  dibandingkan dengan langit yang letaknya berada di atasnya. Hari Ahad,  Senin, Selasa, dan Rabu digunakan untuk menciptakan bumi, sedangkan  Kamis dan Jumat itu digunakan oleh Allah untuk mencipkan langit. Adapun  hari Sabtu Allah libur. Sehingga dari permasalahan ini banyak digunakan  teladan untuk orang-orang yang ahli dalam ilmu Perdukunan untuk tidak  menyuwuk sebab takut ngobos (tidak berhasil jampe-jampenya). 
Keistimewaan  bumi tidak hanya itu saja. Tetapi masih ada yang lainnya. Bahkan itu  lebih menarik, yaitu kelak bumi yang kita gunakan untuk beribadah kepada  Allah Swt, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, akan  kita bawa ke surga untuk ditempati lagi. Sedangkan langit akan dilipat  dan digulung Allah. Allah berfirman : 
وَمَا  قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَالْأَرْضُ جَمِيعًا قَبْضَتُهُ يَوْمَ  الْقِيَامَةِ وَالسَّمَاوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِينِهِ سُبْحَانَهُ  وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ (67 
"Dan  mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya  padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit  digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi dia  dari apa yang mereka persekutukan." (QS. Az-Zumar : 67). 
Setelah  pembahasan alam Mulki, Syaikhina Maimoen juga membahas tentang alam  Malakut yang tidak kalah pentingnya dengan pembahasan alam Mulki. Alam  Malakut berbeda dengan alam Mulki yang bisa dinikmati orang-orang Islam  dan orang-orang kafir. Dia lebih terkhusus untuk orang-orang Islam,  khususnya mereka yang selalu taat kepada Allah seperti para nabi,  auliya' dan orang-orang saleh. Mereka hidup hanya mencari rida Allah.  Tentang alam Malakut Allah berfirman : 
وَكَذَلِكَ نُرِي إِبْرَاهِيمَ مَلَكُوتَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلِيَكُونَ مِنَ الْمُوقِنِينَ (75 
"Dan  demikianlah kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami  yang terdapat) di langit dan bumi dan (Kami memperlihatkannya) agar dia  termasuk orang yang yaqin." (QS. Al-An'am : 75). 
Seseorang  itu akan memperoleh kebaikan kalau dia mau mengetahui alam Mulki dan  alam Malakut. Contoh alam Malakut yang tidak bisa dilihat oleh mata  adalah Malaikat, Jin dan Setan. Di bawah ini ada contoh-contoh alam  Malakut yang diceritakan dalam Al-Quran dan yang pernah dialami oleh  seseorang yang dipilih Allah. 
a.  Ibunda Maryam binti Imran, ibu yang melahirkan Nabi Isa As yang semasa  hidupnya pernah diasuh oleh Nabi Zakaria. Ketika Nabi Zakaria menaruhnya  di sebelah kiri pengimaman masjid, waktu itu Nabi Zakaria ingin  mengirim makanan kepada Maryam, tapi malah Nabi Zakaria keheranan dengan  apa yang terjadi dengan Maryam. Sebab, Nabi Zakaria melihat sudah ada  makanan di samping Maryam. Makanan itu didatangkan Allah dari surga.  Allah berfirman : 
فَتَقَبَّلَهَا  رَبُّهَا بِقَبُولٍ حَسَنٍ وَأَنْبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًا وَكَفَّلَهَا  زَكَرِيَّا كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا الْمِحْرَابَ وَجَدَ  عِنْدَهَا رِزْقًا قَالَ يَا مَرْيَمُ أَنَّى لَكِ هَذَا قَالَتْ هُوَ مِنْ  عِنْدِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ 37 
"Maka  Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan  mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya  pemeliharanya. setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia  dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana kamu  memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi  Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang  dikehendaki-Nya tanpa hisab." (QS. Ali-Imran : 37). 
b.  Alam Malakut yang terdapat pada Nabi Ibrahim As adalah terjadi pada  suatu peristiwa besar tentang pembakaran dirinya atas perintah raja  Namrud. Ketika api sudah berkobar dan Nabi Ibrahim sudah dimasukkan ke  dalamnya. Dengan izin Allah api itu tidak dapat membakarnya. Justru di  dalam api itu Nabi Ibrahim mendapatkan kenikmatan dari Allah yang berupa  selain dirinya tidak dapat dibakar dengan api, Nabi Ibrahim juga bisa  leyeh-leyeh duduk di atas kursi goyang dengan memakan makanan yang  diberikan oleh Allah. Allah berfirman: 
قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَى إِبْرَاهِيمَ (69 
"Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim",(QS. Al-Anbiya’: 69). 
c.  Setelah mengajar di Madrasah Nizamiyah, Imam Al-Ghazali menjadi orang  yang mashur dan kaya. Namun, suatu ketika beliau meninggalkan kenikmatan  dunia itu dan berkeinginan untuk menjalankan alam Malakut. Akhirnya,  beliau bertekad menjalankan suatu perjalanan yang sangat panjang  sepanjang 5000 kilo meter dengan tidak membawa bekal kecuali hanya  tawakal kepada Allah Swt. Dengan tawakalnya, Imam Al-Ghazali bisa sampai  ke tempat tujuan atas izin-Nya. 
d.  Al-Quran yang dijadikan pedoman hidup umat Islam juga ada alam  malakutnya. Yaitu, di dalamnya terdapat keistimewaan yang tidak dapat  didapat pada kitab selain Al-Quran. Kepahaman yang mendalam hanya dapat  diperoleh oleh orang-orang yang beragama Islam. Selain itu, meskipun  Al-Quran itu berbahasa Arab, tapi orang yang paham dan alim dalam bahasa  Arab bukan orang Arab asli tapi orang Ajam (Imam Sibaweh). 
Perlu  diketahui bahwa alam Malakut itu tidak terkhusus pada sesuatu yang ada  di luar bumi dan yang tidak nampak, namun pembahasannya luas. Kadang ada  yang di bumi dan di luar bumi. Namun, yang penting adalah alam Malakut  itu hanya diketahui dan dirasakan oleh orang Islam, terutama hamba-hamba  Allah yang menjadi pilihan-Nya. 
Ketika  kita sudah mengetahui apa itu alam Mulki dan alam Malakut, maka kita  akan beranjak menuju konsep-konsep Islam yang menawarkan sebuah  kesejahteraan bagi umatnya yang mau menjalankan ajarannya.  Kesejateraannya yaitu berupa kesejahteraan yang akan diperoleh di dunia  dan akhirat. 
Islam  sangat menawarkan kesejahteraan bagi pengikutnya. Namun, sayangnya  banyak yang tidak mengetahui tentang hal itu. Atau juga memang ia  sengaja lari dari konsep tadi, sehingga memilih suatu kehidupan yang  enak yang bersifat sementara dengan meninggalkan kehidupan yang bersifat  abadi. Tapi, kenyataannya kebanyakan dari mereka sensara di kehidupan  dunia ini. Padahal orang Islam itu harus enak dunia dan akhiratnya.  Kesensaraan itu disebabkan karena tindakannya sendiri. Kebanyakan dari  mereka tidak mau menolong agama Allah, baik disengaja atau pun tidak.  Padahal barang siapa yang menolong agama Allah, maka dia akan ditolong  Allah. Sehingga, akibatnya berdampak pada diri mereka sendiri. Contoh  kecilnya adalah orang Indonesia yang dijajah Belanda selama 350 tahun.  Selama dalam kekuasaan penjajah, kesensaraan terjadi di mana-mana.  Kadang mereka makan nasi selama 5 bulan dan makan jagung selama 7 bulan.  Semua ini terjadi karena di waktu itu bangsa Indonesia yang menolong  agama Allah sangatlah sedikit sekali. 
Konsep  Islam sungguh sangat luar biasa. Seandainya umat Islam mau menjalankan  Islam sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah Saw, niscaya  kesejahteraan akan dirasakan oleh semua lapisan. Contoh kecilnya tentang  takaran makan yang diatur oleh Islam. Seorang muslim perindividu itu  harus makan perhari bagi orang yang miskin 1 Mud (6 on seperempat).  Orang berekonomi sedang makannya 1 Mud setengah. Dan orang yang kaya  takaran makannya 2 Mud. Sehingga, kalau ditotal semuanya, bagi seorang  yang sedang harus menghabiskan 28 kilo. Mengapa di sini harus 28 kilo?  Karena jumlah hari dalam satu bulan menurut penanggalan Islam itu ada 28  hari. Sedangkan untuk hari yang ke 29, bulannya itu tidak nampak.  Seandainya kurang dari 28 kilo, maka orang tadi itu belum dikatakan  merasakan kesejahteraan yang ditawarkan Islam. 
Penuturan  tadi baru tentang nasinya. Belum menuju lauk-pauknya. Apabila dia sudah  normal nasinya, hendaknya memilih lauk-pauk yang enak-enak. Allah  befirman: 
وَقُلْنَا  يَا آدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا  حَيْثُ شِئْتُمَا وَلَا تَقْرَبَا هَذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ  الظَّالِمِينَ (35 
"Dan  kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini,  dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang  kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu  termasuk orang-orang yang zalim." (QS. Al-Baqarah: 35). 
Namun  sayangnya, meskipun ada rumus-rumus yang mengantarkan manusia agar  hidup yang enak di dunia dan akhirat, akan tetapi ada sebagian dari  mereka yang masih tirakat (puasa Dalail). Dengan puasa ini, mereka  menginginkan akan adanya kenikmatan dunia pada masa setelah puasa. Tapi,  mereka masih saja melarat. Sebenarnya tirakat puasa itu kebanyakan  dilakukan oleh orang-orang yang hendak mendekatkan diri kepada Allah,  khususnya para nabi dan waliyullah. Puasamya hanya untuk Allah. Hatinya  tidak pernah lepas dari mengingat Allah. Seandainya mereka melupakan  Allah dengan waktu yang sangat singkat, niscaya mereka sudah dianggap  dosa besar. Dan kebanyakan orang-orang yang menjalakan tirakat sekarang  itu niatnya tidak seperti ini, makanya mereka tetap melarat dan miskin. 
Apabila  ada orang yang bernazar ziarah ke makam Wali Songo dengan berjalan kaki  padahal tempat antara dia dan tempat yang dinazarinya itu sangat jauh  bila dijangkau dengan berjalan kaki, sungguh orang yang bernadzar tadi  tidak wajib menjalankan nazarnya dengan berjalan kaki. Sebab, berjalan  kaki itu pekerjaan hewan, seperti Kerbau dan Sapi bukan pekerjaan  manusia. Dan manusia itu bukanlah Sapi atau Kerbau. Tapi, manusia itu  adalah makhluk Allah yang dimuliakan. Dia harus mempunyai alat  tranportasi yang dapat mengantarkannya ketika dia hendak pergi ke suatu  tempat yang diinginkan, bukan dengan jalan kaki. Ingatlah bahwa Islam  itu mulia dan pengikutnya juga harus mulia. Allah berfirman: 
وَلَقَدْ  كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ  وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ  مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا 70 
"Dan  Sesungguhnya Telah kami muliakan anak-anak Adam, kami angkut mereka di  daratan dan di lautan[862], kami beri mereka rezki dari yang baik-baik  dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang Sempurna atas kebanyakan  makhluk yang Telah kami ciptakan." (QS. Al-Isra : 70). 
وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَلَكِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَا يَعْلَمُونَ (8 
"Kemuliaan  itu hanyalah bagi Allah, bagi rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin,  tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui." (QS. Al-Munafiqun: 8).  
Sarang. 1 Desember 2010 M  
Catatan : Artikel ini disarikan dari ceramah Syaikhina Maimoen Zubair pada saat acara KBIH Sarang tanggal 17 Oktober 1998 M.
YANG PAKAI KOMPUTER TUNGGU LOADING TINGGAL KLIK LANGSUNG KEDONLOAD MOHON BERSABAR BELUM KE UPLOAD SEMUANYA JADWAL RUTIN SETIAP HARI 4 FILE SILAKAN BERKUNJUNG KESINI TIAP HARI.... هى هى هى هى هى هى
GERHANA MATAHARI
MBAH WI
HARLAH 47
DI TK
GUS GHOFUR
ta'aruf
hataman f,qorib dan f. mu'in
mawaid
ta-04
gerhana matahari
mbah mun
mbbah wi
YANG PAKAI KOMPUTER TUNGGU LOADING TINGGAL KLIK LANGSUNG KEDONLOAD MOHON BERSABAR BELUM KE UPLOAD SEMUANYA JADWAL RUTIN SETIAP HARI 4 FILE SILAKAN BERKUNJUNG KESINI TIAP HARI.... هى هى هى هى هى هى
YG PAKAI HP KLIK LINK DIBAWAH INI
GERHANA MATAHARI
MBAH WI
HARLAH 47
DI TK
GUS GHOFUR
ta'aruf
hataman f,qorib dan f. mu'in
mawaid
ta-04
gerhana matahari
mbah mun
mbbah wi



Arif As 66 BTG


 Posted in:  
4 komentar:
bermanfaat...
Ass. wr. wb. Salam kenal dari kami dan terima kasih atas ilmunya, semoga Alloh SWT selalu memberkahinya. Amiin
Ijin nimbrung mas bro.... semoga tambah berfariasi saja sajiannya
matursuwun mas arif...
Post a Comment