Setelah membaca buku yang mengupas beberapa ijtihad Islam Nusantara, kami terkejut dengan kajian pada halaman 28, disitu ditulis: "Dalam paradigma seperti ini, tentu syarat seorang pemimpin yang paling mendasar adalah faktor integritasnya, bukan agamanya. Lebih-lebih jika melihat fenomena keagamaan masyarakat kontemporer, dimana identitas tidak lagi menjadi jaminan bagi perilaku dan integritasnya, sehingga tidak jarang dijumpai […]

Baca pos ini lebih lanjut