Awal Bulan menjelang ramadlan Iseng2 pengen nulis2 juga... Kira2 yg cocok dengan topik hati apa.. ya.... Kebetulan lagi Ngebet pengen nikah jadi ada rencana pengen nulis bab nikah juga selang rencana beberapa hari... ada seorang anak yang bertanya pada ku,..
Apa tanggapan agama mengenai cinta ?"
Aku jawab : kamu harus membetulkan pertanyaanmu terlebih dahulu, islam bukan seorang laki-laki dan juga bukan produk manusia yang nantinya mempunyai tanggapan terhadap sesuatu. Islam tidak lain merupakan kumpulan beberapa hukum Tuhan yang Ia tetapkan kepada hambaNYA tanpa ada tawar-menawar lagi bagi mereka.
Andai apa yang diungkapkan islam itu tidak lebih dari suatu pendapat, pastinya pendapa-pendapat lain berhak menyainginya dalam ranah diskusi dan uji kelayakan, karena suatu hakekat kebenaran tidak bisa nampak jelas bagi seorang yang berakal sehat dan dalam waktu yang sama tetutup dan sulit dijangkau oleh orang yang berakal sehat lainnya. Aku kira kamu sudah terpengaruh-tanpa kau rasakan-oleh ungkapan yang dipromosikan pihak yang tak bertanggung jawab serta mempunyai tujuan tertentudengan selalu menyebarkan kepada publik melalui siaran radio yang berulang-ulang. Ungkapan tersebut adalah "pendapat agama".
Hal itu dimaksudkan agar ungkapan tersebut menancap kuat ditelinga para pendengar untuk kemudian bersarang di otak mereka. Dan selanjutnya tanpa terasa, mereka berasumsi bahwa hukum-hukum isalm tidak lebih dari sekedar pendapat manusia yang tidak sulit untuk ditabrakkan dengan pedapat-pendapat lain.
Bentuk perbandingannya sebagaiu berikut : pandangan ilmu sosial demikian…..sedangkan menurut ilmu filsafat demikian….. adapun pandangan ilmu alam seperti ini ….. dan agama juga punya pendapat dan tanggapan –disamping pendapat-pendapat diatas-yaitu demikian…..Aku berlindung kepada Allah jangan sampai hal ini terjadi.
Sesungguhnya agama yang benar adalah berupa titah sang pencipta jagat raya bagi kelmpok yang terpilih diantara semua ciptaanNYA, baik berupa preintah, pelarangan, maupun pentapan. Dan titah tersebut tidak bisa diganggu gugat dengan suatu pendapat apapun. Jika tidak demikian maka boleh bagi suatu pendapat mengajukan protes kepada keputusan Allah atas hambaNya. Ini sama persis dengan hal diatas yakni tentang ungkapan-ungkapan pendapat agama. Ketidakmunhkinan merupakan bentuk penghambaan manusia terhadap Dzat yang memilikinya dan menciptakannya.
Lantas aku berkata pada si penanya tadi :" semestinya pertanyaanmu begini :"Apakah hukum islam mengenai cinta ?"
Ia berkata :" Inilah yang saya maksud. Tadi saya terpengaruh dengan ungkapan yang tengah populer seperti yang anda katakan.
Aku katakan padanya :" Tapi islam tidak mempunyai hukum mengenai cinta. Coba lihat apakah islam menghukumi perasaan banci, sedih, takut, dan lapar ? sama……..islam juga tidak mempunyai hukum cinta."
Penjelasannya begini : "hukum-hukum islam hanya berupa perbedaan atas hamba Allah yang berupa ijab (mewajibkan), tahrim (pengharaman), nadb (menghukumi sunnah), karohiyah (menghukumi makruh), dan ibaha (perbolehan), dan kelima hukum ini hanya menghubungkan dengan pekerjaan manusia yang tidak atas kehendakny sendiri (ikhtiar) bukan berhubungan dengan perasaan dan emosi. Dan jlas bahwa cinta termasuk dari perasaan yang keuar dari kontrol manusia.
Bukankah kamu telah mendengar para ulama' mengatakan bahwa islam adalah agama fitrah ? Dia menjawab : iya. Aku berkata : yang kamu dengar ini merupakan ciri khas islam disisi Allah sebgaiman dalam firmanNya :………………………………………………………
Arti bahwa islam merupakan fitrah adalah ia merespon secara adil dan profesional setiap kebutuhan, keingintahuan, dan rasa kerinduan alami seorang manusia, yakni islam tidak memarginalkan perasaan dan emosi manusia. Menunjukkan padanya cara terbik untuk merawat dan memenuhi panggilanperasaan dan emosinya tersebut.
Islam sama sekali tidak mengatakan padamu : jangan lapar !, jangan benci !, dan jangan mencintai !, Tapi ia berkata padamu :"Jika kamu lapar maka jangan mencuri, jika kamu benci jangan sampai menganiaya, dan jika kamu mencintai maka jangan menyimpang.
Islam merespon rasa laparmu dengan mengatakan bekrja dan berusaha untuk mngais rezeki, Ia merespon rasa benci, dengan sistem keadilan dan peradilan dengan cara penuntutan hak-hak. Dan ia merespon kebenaran api cinta yang kamu rasakan dihatimu dengan peraturan tentang pernikahan.
Dari katerngsn ini ksmu mengeshui baha islam tidak menghukum manusia atas perasaan dan emosi yang memang menjadi karakter sebuah nafsu.Islam menghukum manusia atas tindakan-tindakn ilegal yang didorong perasaan dan emosi tersebut. Namun semua penjelasan ini hanya merupakan bagian dari jawaban atas pertanyaanmu. Lengkapnya adalah kamu harus mengerti bahwa apa yang telah aku jelaskan padamu bukan berarti mendorong untuk mengundang perasaan cinta dan kobaran apinya pada hatimu. Karena berusaha untuk menghasilkan rasa cinta, termasuk pekerjaan yang dibawah kontrol manusia (ikhtiariyah)bukan termasuk perasaan dan emosi yang tak dapat kamu atur.
Perasaan cinta dan asmara dalam diri manusia bagaikan lampu cuplik yang menerangi sebuah kamar pada malam hari. Jika kau padamkam lampu itu maka kamar akan gelap gulita. Namun jika kau menarik sumbu dan memanjangkan jilatan lampu tersebut maka bukan tidak mungkin kebakaran api besar akan memenuhi seisi ruangan tersebut.
Perumpamaan ini cocok jika memang diri manusia tersebut sudah terdidik dan terpatri dengan undang-undang syari'ah islam. Ia tidak menyiksa dirinya dengan pengekangan dan pelarangan (terhadap perasaan cintanya) yang mana keduanya bertentangan dengan ruh keislaman. Dan ia juga tidak membiarkan tangan dan matanya melotot pada setiap sesuatu yang ada didepannya berupa kenikmatan sejenak yang membawa akibat buruk.
Kemudian jika lingkungan hidupnya juga bernafaskan islam maka cahaya lampu cuplik yang menerangi ruang hatinya tersebut merupakan tanda keberuntungan dan kebahagiaan baginya. Suatu kebahagiaan yang menyebarkan bau semerbak tanpa sedikitpun menumbuhkan durian luka yang menyakitkan. Hal yang dituju oleh islam dibalik undang-undangNya dalam membangun kepribadian personal dan masyarakat adalahuntuk merealisasikan dan mewujudkan keberuntungan serta kebahagiaan ini yang tidak mungkin terwujudkan tanpa melalui rel syari'at islam.
Namun jika lingkingannya tidak bernuansa islami maka idiologi yang menjadi prinsipnya yang tertancap kuat di dalam hatinya dan ibadah yang memenuhi semua aktifitasnya dapat menyelamatkannya dari godaan dan virus lingkungan sekitarnya serta membantunya untuk berpegang teguh terhadap aturan-aturan islam.
Terkadang kobaran api dari lampu cuplik direlung hatinya tersebut – seiring berjalannya waktu – bertambah dan semakin dahsyat membara bahkan sampai berdampak pada mata dan fikiran. Ia tidak bisa tidur dan fikirannya gelisah. Tetapi ketahuilah wahai pemuda …… bahwa cinta semacam ini jika bersua dengan ketakinan yang benar dan tulus niscaya akan memberinnya keluhuran jiwa yang menajubkan dan menimbulkan kesemangatan serta rasa rela. Ia dapat merasakan keduanya dibalik tetesan air mata yang mengalir dari pelupuknya dan juga dan juga tatkala perasaan sakity membuncah.
Tidak ada sesuatu yang bisa memperbaiki keperibadian seorang manusia yang setara dengan rasa cinta ini. Tidak ada sesuatu yang bisa memberi tahu padanya tentang rahasia-rahasia jiwa yang sebanding dengan kobaran dan sengatan rasa cinta ini.
Sudah banyak manusia yan menderita tatkala tidak diperkenankan meliahat kekasih hat mereka, tapi mereka tetap hideup dengan perasaan cinta itu sendiri. Mereka tersiksa, melewati sunyinya malam dalam ratapan miris yang menarik rasa simpati bintang-bintang dilangit yang jauh diatas sana. Tetapi mereka lebih berbahaia dengan siksaan mereka dari pada oraang yang terlelap dan terbuai dengan bunga-bunga tidur yang menyenangkan.
Mereka bingung, mereka tidak mendengar kicauan burung bul-bul disemak belukar dan taman selain suara jeritan yang muncul dari dalam sanubari mereka. Tetapi mereka lebih girang dan bahagia dibanding oarng mendengar lagu dan musik kesukaannya.
Apakah ada diseluruh pelosok dunia ini suatu siksasan yang malah memcut kesemangatan selain selain siksaan cinta ??
0 komentar:
Post a Comment