21.8.11

MEREDAM KEMARAHAN ANAK

Ketika anak sedang marah, langkah pertama yang harus dilakukan adalah abaikan kemarahan mereka. Usahakan agar tidak melakukan apapun. Dengan kata lain jangan pedulikan kemarahannya. Hal ini akan mengajarkan anak bahwa ledakan amarah bukanlah satu-satunya cara untuk mendapatkan sesuatu ataupun perhatian orang tua.

Jika sudah sangat terlalu hingga dapat merusak sesuatu ataupun membahayakan dirinya dan orang lain, maka orang tua sebaiknya langsung mengasingkan si anak ke dalam kamarnya atau tempat tertutup lainnya jika kejadiannya terjadi di tempat umum. Selama pengasingan, jangan memberikan perhatian padanya untuk beberapa waktu.

Kedua, bersikap tegaslah. Seringkali orang tua akan sulit untuk tegas jika menghadapi situasi seperti ini, dan berusaha secepatnya agar keluar dari situasi dengan cara mengabulkan permintaan si anak apapun bentuknya. Tindakan ini bukanlah solusi yang baik, bahkan sebaliknya. Alih-alih ingin menyelesaikan masalah, malah akan memperburuk keadaan dengan kejadian yang akan terus berulang dan berulang lagi. Si anak akan menggunakan “senjata” marahnya untuk keinginan-keinginan yang lainnya. Kalau sudah begini, orang tua akan pusing “sembilan” keliling.

Oleh karena itu, penting sekali untuk orang tua agar dapat bersikap tegas dan berpegang teguh pada aturan. Dengan begitu anda memiliki kekuatan untuk mengatasi situasi ini. Anak akan belajar bahwa tidak semua keinginannya harus selalu terpenuhi saat itu juga. Ia akan belajar bersikap realistis terhadap perilaku mana yang dapat diterima, mana yang tidak. Di sini orang tua juga akan belajar bagaimana ia seharusnya dapat bersikap konsisten.

Kemudian, tetap tenang dan tidak terpancing emosi adalah sikap yang paling baik bagi orang tua. Katakan pada diri sendiri, bahwa saya dapat mengendalikan anak saya sambil mengajarkan kepadanya cara untuk mengendalikan dirinya sendiri. Tenang merupakan ciri pribadi orang tua yang stabil emosinya dan tidak terpengaruh oleh sikap anak karena sebenarnya ia hanya ingin menguji kesabaran kita sebagai orang tua. Jadi, tetap tenanglah … kemarahan anak bukanlah persoalah yang besar.

Segeralah berikan pujian apabila si anak telah dapat mengendalikan amarahnya, kemudian lakukan kegiatan yang menyenangkan bersama-sama. Anda bisa mengungkapkan betapa anda sangat menyayanginya dan bahagia karena si anak sudah lebih baik sekarang. Katakan juga bahwa anda tidak menyukai jeritan, teriakan dan tangisan anak. Tindakan ini akan membantunya memahami bahwa yang tidak kita pedulikan dan tidak anda sukai adalah kemarahannya, bukan dirinya. Dengan begitu si anak akan tetap merasa disayangi dan dicintai oleh orang tuanya.

Jika suatu saat anak anda bersikap manis dan anda ingin memberikan sesuatu yang pernah diminta anak anda tempo hari (dengan kemarahan), maka beritahukan kepada si anak alasan mengapa sekarang anda ingin memberikan benda tersebut. Hal ini penting, karena jangan sampai terfikir dalam benak si anak bahwa tindakan anda ini disebabkan karena kemarahannya tempo hari, akan tetapi justru karena alasan lain, yaitu perilakunya yang baik saat ini.

Anda juga bisa buat peraturan yang disepakati bersama sebelum melakukan kegiatan atau perjalanan, sehingga dapat terhindar dari situasi yang rumit yang tidak ada dalam kesepakatan sebelumnya.

Ada baiknya anda memberi reward kepada anak apabila ia telah berlaku baik dan telah menjalankan apa yang telah disepakati bersama. Hal ini akan membuatnya merasa bangga dan dihargai.



Artikel terkait :

0 komentar:

Post a Comment

 
oleh Ahadan blog | Bloggerized by Ahadan | ahdan