17.1.12

Nabi Muhammad adalah Ummi


Dunia tahu betul kalau Muhammad ummi (tidak bisa membaca dan menulis). Apakah orang liberal mampu membungkam kata dunia bahkan membungkam al-Qur’an serta bangsa Arab yang punya bahasa ummi, yang tidak punya arti lain kecuali tidak bisa baca dan tulis. Mereka berdalil:
 اقرأ كتابك كفى بنفسك اليوم عليك حسيبا (الإسراء: 14). .
“Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu.”
Ayat ini mereka buat dalil Muhammad bisa baca dan tulis, padahal ayat sebelumnya jelas sekali siapa mukhotob ayat ini.
وكل إنسان ألزمناه طائره في عنقه ونخرج له يوم القيامة كتابا يلقاه منشورا. (الإسراء:13).اقرأ كتابك..(الآية)
“Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya sebagaimana tetapnya kalung pada lehernya dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka. Bacalah Kitabmu…”
Lalu apa fungsinya kitab dengan kehadiran Jibril? kalau ada riwayat entah dari siapa bahwa Muhammad mengambil kitab lalu membukanya dan membacanya baru bisa dibuat dalil. Tapi, yang memenuhi tulisan sejarah adalah Beliau tidak bisa membaca tulisan dalam kitab juga dalam kondisi tidak ada kitab. Dalam riwayat Bukhori, Muslim, Imam Ahmad dll. beliau menjawab Jibril ما أنا بقارئ . Juga ketika Beliau mendikte Ali dalam peristiwa Shulhul Hudaibiyah, Beliau berkata:
اكتب هذا ما عاهد عليه رسول الله قريشا
“Tulislah! Ini adalah perjanjian Rasulullah dengan Kabilah Quraisy.”
Lalu Suhail bin Amrin (diplomat Quraisy) memotong perkataan Rasulullah seraya berkata:
 لو كنا نعلم أنك رسول الله ما صددناك عن البيت ولا قاتلناك ولكن اكتب محمد بن عبد الله
“Kalau kami mengetahui bahwa kamu adalah utusan Allah, maka kami tidak akan menghalangimu ke Ka’bah juga tidak memerangimu, tetapi tulislah Muhammad bin Abdillah.”
Lalu Rasulullah menjawab; إني لرسول الله وإن كذبتموني (Saya adalah benar-benar utusan Allah, walaupun kalian membohongiku), kemudian beliau berpaling pada Ali dan berkata: اكتب محمد بن عبد الله (Tulislah Muhammad bin Abdillah), Ali menjawab; لا والله لا أمحها (Demi Allah, aku tidak akan menghapusnya) dan Beliau berkata pada Ali; أرني مكانها (Perlihatkan kepadaku tempat tulisannya), maka Ali memperlihatkan dan Rasulullah lalu menghapusnya. Hadits ini diriwayatkan Bukhori Muslim dengan sanad Shohih.
Sekarang, mengapa Beliau berkata pada Ali أرني مكانها bila tahu tulisan dan bisa membaca? Tapi, pertanyaan seperti ini bahkan realita seluruhnya tidak pernah dibutuhkan oleh orang-orang liberal dan memang tidak pernah sesuai dengan selera mereka, bahasa, realita, peristiwa, biografi Rasulullah semuanya harus tunduk pada nafsu dan ketetapan mereka.
Umat Islam tidak butuh jasa kalian dengan mengangkat identitas status Nabinya yang ummi menjadi Nabi yang bisa baca tulis. Karena umat Islam lebih senang punya Nabi ummi tapi realistis dari pada Nabi impian kalian tapi tidak pernah realistis seperti kalian. Ada sebuah nyanyian Arab sebagai pelipur lara kalian
ما كل ما يتمنى المرء يدركه * تجري الرياح بما لا تشتهي السفن
“Tidak semua apa yang diharap seseorang terpenuhi, karena angin bertiup tidak seperti yang diinginkan kapal.”




0 komentar:

Post a Comment

 
oleh Ahadan blog | Bloggerized by Ahadan | ahdan