1.2.12

Memperingati 100 Hari Meninggalnya Ibu. Nyai Hj. Fahimah Maimoen, (Ibu Nyai Yang Do'anya Paling Mujarab)

Pada hari Selasa, 31 Januari 2012 Pondok pesantren al anwar mengadakan Acara peringatan maulidiyah, harlah ke-45 PP Al Anwar dan memperingati 100 hari meninggalnya Ibu. Nyai Hj. Fahimah Maimoen, acara tersebut berjalan sangat meriah dengan adanya pertemuan alumni pp al anwar yang tergabung dalam organisasi HIMMA (Himpunan Mutakhorijin Mutakhorijat Al Anwar) disertai acara pembacaan yasin fadhilah.

Kedatangan alumni dipondok pesantren ini bertujuan untuk mengenang sosok seorang yang sangat karismatik bagi mereka yaitu Ibu. Nyai Hj. Fahimah. Istri dari KH. Maimoen Zubair ini dilahirkan di Kecamatan Lasem yang merupakan sebuah kecamatan terkenal di Kabupaten Rembang bahkan sebagian orang-orang tua terdahulu lebih kenal kecamatan Lasem dari pada kabupaten Rembang ini memang dikarenakan oleh banyaknya pesatren tua di kecamatan Lasem Tersebut.

Ibu Nyai Hj. Fahimah Maimoen Lahir pada tahun 1942 M beliau memiliki hubungan nasab dengan orang-orang mulia ayah beliau adalah K. Baidlowi Bin K. Abdul Aziz bin K. Baidlowi bin K. Abdul Katif bin K. Abdul Bar bin K. Abdul Alim bin K. Abdurrahman (Mbah Sambu) bin Sultan Benowo bin Jaka Tingkir (Sultan Hadiwijaya), Sejak kecil beliau telah memperoleh pendidikan islam dari orang tuanya sehingga beliau memiliki dasar-dasar agama yang kuat.

Dengan dasar-dasar agama ini belau tumbuh menjadi sosok seseorang yang taat ibadah dan sangat teliti dalam menjalankan ibadah serta menjadi panutan para santri putri di Pondok Pesantren Al Anwar, waktu-waktu beliau lebih banyak digunakan untuk berdzikir dan mengkaji kitab-kitab salaf, bahkan beliau pernah mempunyai julukan Ibu Nyai yang mempunyai do'a paling mujarab.

Salah satu dari alumni PP Al Anwar yang ikut berkhidmat didalem KH Maimoen Zubair pernah menuturkan bahwa kalau kesarang jangan lupa sowan pada ibu nyai Hj. Fahimah karena dulu waktu saya minta do'a sama Mbah Mun (panggilan KH Maimoen Zubair) beliau dawuh "Jalu'o karo ibumu, do'ane paling mandi" ini sebuh isyarat betapa besar ketaatan seseorang kepada sang kholig sehingga do'anya lebih banyak terkabulkan dari pada tidaknya.

Kepergian beliau merupakan kabar duka bagi semua santri dan alumni pondok pesantren tidak hanya pp al anwar tapi seluruh pondok pesantren di Kabupaten Rembang karena memang sosok beliau yang kharismatik dan patut dijadikan panutan bagi orang-orang yang berada disisi beliau dan masyarakat sekitar. Hanya do'a-do'a yang dapat kamipanjatkan kepada sang ilahi robbi untuk beliau semoga beliau mendapat tempat yang mulia disisi sang kuasa. Amin Yarobbal 'alamin.











0 komentar:

Post a Comment

 
oleh Ahadan blog | Bloggerized by Ahadan | ahdan